
apa itu meningitis?
Apa itu
meningitis?
Meningitis adalah infeksi meninges. Infeksi
dapat disebabkan oleh bakteri atau virus, dan mengarah ke meninges menjadi
meradang (bengkak). Ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada saraf, otak dan
sumsum tulang belakang.
Sejak tahun 2002, merupakan suatu kewajiban bagi mereka yang ingin
menunaikan ibadah haji untuk terlebih dahulu menerima vaksinasi meningitis.
Langkah ini diwajibkan oleh pemerintah Arab Saudi untuk meminimalisasi
terjangkitnya penyakit meningitis di antara para calon haji. Vaksinasi biasanya
dilakukan satu bulan sebelum jadwal penerbangan.
Gejala Meningitis yang terjadi pada
Anak - anak
Penyakit ini sering diderita oleh bayi dan anak-anak, tapi semua
orang di segala usia bisa mengidap meningitis juga. Tanda-tanda yang terjadi
pada anak-anak adalah:
Mereka mungkin merasa gelisah, tapi tidak ingin disentuh
Demam Tinggi
dengan tangan dan kaki terasa dingin
Menangis seperti
melengking (high pitched cry) secara terus menerus
Terlihat bingung,
lemas, dan kurang responsif
Beberapa anak
akan mudah mengantuk dan sulit dibangunkan
Mungkin ada ruam merah yang tidak hilang ketika gelas digulirkan
dengan sedikit ditekan di atasnya
Menolak menyusu
atau makan disertai muntah
Kejang-kejang
Adapun
gejala meningitis yang terjadi
pada anak-anak yang lebih besar, remaja, dan orang dewasa, meliputi:
Muntah-muntah
Sakit Kepala Parah
Leher kaku
Demam dengan
tinggi suhu 38°C atau lebih dengan kaki dan tangan terasa dingin
Napas cepat
Sensitif terhadap
cahaya atau fotofobia
Ruam kulit berupa
bintik-bintik merah yang tersebar (tidak terjadi pada semua orang)
Kejang-kejang
Secara umum, terdapat lima jenis meningitis:
Meningitis bakterialis
Meningitis jenis ini disebabkan bakteri dan menyebar melalui
kontak jarak dekat. Jika tidak ditangani, bisa menyebabkan kerusakan otak
parah, kehilangan indera pendengaran dan menimbulkan infeksi pada darah
(septikemia). Penderita meningitis bakterialis kebanyakan bayi berusia di bawah
satu tahun.
Meningitis virus
Sedangkan penyebab meningitis virus adalah virus yang bisa
menyebar melalui batuk, bersin dan lingkungan yang tidak higienis. Meningitis
virus memiliki kesamaan gejala dengan flu. Anak berusia di bawah lima tahun dan
seseorang dengan sistem kekebalan tubuh lemah memiliki risiko lebih besar untuk
tertular meningitis virus.
Meningitis jamur
Meningitis jamur biasanya merupakan hasil dari menyebarnya jamur
di sumsum tulang belakang melalui aliran darah. Resiko seseorang terkena
meningitis jamur akan meningkat ketika sistem kekebalan tubuhnya terganggu,
seperti pada penderita HIV dan kanker. Beberapa gejala meningitis jamur adalah
penderita akan sensitif terhadap cahaya dan merasa kebingungan.
Meningitis parasit
Meningitis jenis
ini disebabkan oleh parasit yang biasanya masuk ke dalam tubuh melalui hidung.
Amuba yang menyebabkan meningitis parasit umumnya adalah Naegleria fowleri.
Amuba ini biasanya ditemukan pada danau, sungai air tawar yang bersuhu hangat,
sumber air panas bumi, kolam renang yang tidak dirawat, pemanas air dan tanah.
Meningitis Non-infeksi
Ada lebih dari
satu faktor penyebab meningitis non-infeksi. Meningitis jenis ini tidak menular
dan memiliki gejala umum yang sama seperti meningitis jenis lainnya.
Penderita yang dicurigai mengidap meningitis harus ditangani
secepatnya, bahkan sebelum diagnosis dilakukan. Sangat berbahaya untuk menunda
penanganan bagi penderita meningitis. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik
untuk mencari tanda-tanda meningitis atau septikemia (infeksi darah) bahkan tanda
luka yang terinfeksi di sekitar kepala, telinga, tenggorokan, dan kulit di
sepanjang tulang belakang.
Diagnosis
Meningitis sulit dilakukan karena gejalanya muncul secara tiba-tiba dan mirip
dengan gejala flu. Disarankan untuk segera mencari bantuan medis jika melihat
gejala meningitis, terutama jika terjadi pada anak-anak. Anda mungkin harus
pergi ke IGD (Instalasi Gawat Darurat) rumah sakit terdekat kapan pun gejala
tersebut muncul. Jangan menunggu munculnya ruam berwarna ungu karena tidak
semua pengidap meningitis mengalami ruam pada tubuhnya.
Kondisi pasien
meningitis virus biasanya akan membaik dalam beberapa minggu. Penanganan
meningitis virus bisa dilakukan dengan banyak istirahat dan minum obat
pereda rasa sakit untuk sakit kepala. Sedangkan pengobatan meningitis pada pasien meningitis bakterialis, bisa dirawat
dengan antibiotik atau obat-obatan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan
bakteri. Perawatan perlu dilakukan di rumah sakit. Untuk kasus yang lebih
parah, disarankan dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU) agar fungsi vital
tubuh bisa dipantau dengan saksama.
Di Indonesia,
terdapat dua jenis vaksin meningitis yaitu
vaksin meningokokus polysakarida dan vaksin meningokokus konjugat. Vaksin
meningokokus polysakarida bisa diberikan untuk usia berapa pun dan mampu
memberi perlindungan sebesar 90-95 persen. Untuk anak di bawah usia 5 tahun,
vaksin ini bisa bertahan 1-3 tahun. Sedangkan untuk dewasa akan melindungi
selama 3-5 tahun. Untuk vaksin mengingokokus konjugat hanya untuk usia 11-55
tahun, biasanya diberikan pada jamaah haji dan tidak dianjurkan dijadikan
sebagai imunisasi rutin.
Cara terbaik untuk mencegah meningitis adalah dengan menerima
vaksinasi yang tersedia. Tetapi karena penyakit ini bisa dibilang jarang,
vaksinasi meningitis belum termasuk dalam jadwal vaksin wajib di Indonesia.