
Macet
Macet adalah momok
yang tidak bisa dihindari, terutama bagi masyarakat yang hidup di kota-kota
besar. Namun tahukah Anda bahwa ternyata terjebak macet dapat memperburuk
kesehatan. Bagaimana bisa?
Menurut Medical
News (30/8), Polusi yang ada di dalam kabin mobil saat macet ternyata jauh
lebih banyak dan berbahaya ketimbang saat kendaraan kita bergerak. Temuan ini
dipublikasikan berkat penelitian yang dimuat dalam jurnal Environmental
Science: Processes and Impact offers a solution.
Lantas apa sih
bahaya dari polusi kendaraan itu bagi kesehatan?
Berdasarkan WHO, polusi udara memiliki risiko yang besar bagi kesehatan, yang mana menyumbang 3,7 juta kematian prematur di seluruh dunia.
Pasalnya, polusi
udara memberikan kontribusi untuk kanker paru-paru, asma, penyakit pernapasan
lainnya, dan telah dikaitkan dengan penyakit jantung juga stroke. Semua
penyakit ini jelas berakibat fatal bagi manusia.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr Prashant Kumar dari University of Surrey,
Inggris menunjukkan bahwa 25 persen dari paparan partikel berbahaya saat
berkendara terjadi dalam 2 persen dari waktu perjalanan yang dihabiskan
pengendara melewati persimpangan dengan lampu lalu lintas. So, dengan kata lain
di persimpangan memiliki 29 kali lebih tinggi polusi berbahaya ketimbang di
jalan terbuka.
Hal ini disebabkan oleh kendaraan yang melambat, berhenti, dan merambat saat
berada di lampu lalu lintas. Akibatnya, mobil yang menunggu dalam kemacetan
lalu lintas atau lampu merah mengandung lebih dari 40 persen polusi berbahaya.
Lantas bagaimana cara mengatasi bahaya polusi saat kemacetan?
Para peneliti
mengimbau kepada masyarakat agar menutup kaca jendela dan mematikan kipas. Hal
ini diharapkan untuk mengurangi jumlah paparan polusi. Jika memang tidak tahan
panas, pengemudi disarankan agar menyalakan kipas namun disetting dengan
sirkulasi udara hanya mengalir secara internal. Hal ini untuk mencegah udara
kotor masuk dari luar.